KOMPAS.com - Buah kurma yang berasal dari pohon kurma sering ditemukan tumbuh di daerah-daerah dengan iklim kering dan gersang seperti gurun.
Selain dimakan dalam bentuk yang lebih segar, kurma juga kerap dikeringkan atau dapat digunakan untuk membuat smoothie dan bahan makanan lainnya.
Menurut Live Strong, buah kurma mengandung kalori dan serat yang tinggi.
Maka dari, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kenaikan berat badan atau masalah pencernaan.
Baca juga: Apakah Makan Kurma Bisa Bikin Gendut? Ini Penjelasannya
Menurut Departemen Pertanian AS, dua buah kurma medjool memiliki 140 kalori.
Jika kita secara teratur makan kurma sebagai bagian dari diet — baik sebagai camilan atau sebagai bahan masakan — berhati-hatilah terhadap kalori ekstra yang dimiliki buah ini.
Sebab, kurma bisa menyebabkan penumpukan kalori yang pada gilirannya dapat menimbulkan kenaikan berat badan.
Jadi, pertimbangkan potensi kekurangan dan manfaat kurma saat menambahkannya ke dalam makanan.
Di samping itu, kurma juga mengandung serat yang tinggi.
Memang, mengonsumsi serat dapat membuat kita merasa kenyang lebih cepat, yang sangat membantu ketika kita sedang mencoba menurunkan berat badan.
Sayangnya, terlalu banyak serat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Kurma secara alami tinggi serat dengan 1/4 cangkir memiliki 2,7 gram serat.
University of Maryland Medical Center merekomendasikan 20 hingga 35 gram serat per hari, di mana pria membutuhkan lebih banyak serat daripada wanita.
Artinya, satu porsi kurma akan memberikan kita tujuh hingga 13 persen dari asupan serat yang direkomendasikan.
Baca juga: 4 Manfaat Kurma untuk Sakit Lambung dan Waktu Terbaik Konsumsinya
Apabila kita mengonsumsi terlalu banyak serat, itu bisa menyebabkan masalah pencernaan, termasuk kelebihan gas, sembelit, kram perut, dan kembung.