Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2023, 15:17 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

3. Tsavorite garnet


Disebut-sebut 200 kali lebih langka daripada zamrud, tsavorite garnet ditemukan pertama kali pada 1960-an.

Batu ini dinamai berdasarkan daerah Tsavo di Kenya, yang dikenal sebagai tempat tinggal sepasang singa pemakan manusia pada akhir abad ke-19.

Tsavorite garnet hanya ditemukan di satu lokasi ini, dan merupakan batu permata hijau yang dapat menyaingi zamrud.

Di samping warnanya yang indah, tsavorite garnet juga memiliki tingkat kejernihan yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan kilau yang lebih memukau daripada zamrud.

Sayangnya tsavorite memiliki peringkat rendah di skala Mohs (7-7,5) dibandingkan zamrud (7,5-8). Namun dalam hal ketangguhan, tsavorite lebih unggul.

Seperti halnya paraiba tourmaline, batu ini harus dirawat secara hati-hati.

Baca juga: Tak Hanya Berlian, 6 Batu Permata yang Cocok untuk Cincin Tunangan

4. Star sapphire dan star ruby

Star sapphire Star sapphire

Star sapphire atau star ruby dapat menjadi pilihan cincin tunangan yang spektakuler karena efek asterisma yang dimilikinya.

Di dalam batu tersebut, terdapat inklusi kecil berbentuk jarum yang memantulkan cahaya sedemikian rupa sehingga terlihat seperti ada enam bintang putih atau 12 sinar yang berkilau di permukaannya.

Untuk memperoleh tampilan bintang yang maksimal, batu-batu ini seringkali dipotong dalam bentuk cabochon.

Safir adalah nama yang diberikan untuk mineral korundum dalam berbagai warna, kecuali warna merah yang disebut ruby.

Mineral korundum sangat cocok sebagai pilihan cincin tunangan karena memiliki tingkat kekerasan 9 pada skala Mohs (hanya kalah dari berlian), membuat batu ini tahan lama dan tidak mudah pecah.

5. Alexandrite

Alexandrite Alexandrite

Jika berbicara mengenai batu dengan efek yang dramatis, rasanya sulit untuk mencari pesaing batu alexandrite.

Batu yang sering digambarkan sebagai "zamrud di siang hari dan ruby di malam hari" ini dapat berubah warna tergantung pada pencahayaan.

Pertama kali ditemukan di Pegunungan Ural Rusia pada 1830, batu ini diberi nama berdasarkan Tsar Alexander II, dan sangat diidamkan oleh keluarga kerajaan.

Skala kekerasan Mohs alexandrite mencapai 8,5, tidak mudah terbelah, dan memiliki kekuatan yang sangat baik.

Selain keindahannya, batu ini juga praktis digunakan. Namun kelangkaan dan permintaan yang tinggi membuat alexandrite bernilai sangat bernilai di pasaran.

Baca juga: 10 Cincin Tunangan Artis Hollywood Termahal, Harganya Capai Rp 151 M

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com