Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2022, 10:24 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Apakah long covid merupakan gangguan mental?

Long covid bukanlah masalah kesehatan mental, melainkan kondisi medis kronis yang menimbulkan berbagai gejala kesehatan mental.

Individu dengan penyakit kronis seperti diabetes, fibromyalgia (rasa nyeri di sekujur tubuh), dan sindrom kelelahan kronis berisiko lebih tinggi mengembangkan gejala kesehatan mental.

Gejala kesehatan mental itu bisa berupa depresi, gangguan karena trauma, dan kecemasan akibat banyak tantangan dan sesuatu yang tidak diketahui terkait penyakit kronis yang mereka alami.

Psikolog menggunakan studi terkait merawat pasien dengan penyakit kronis untuk membantu menemukan rencana perawatan bagi pasien yang mengalami long covid.

Selain itu, psikolog juga menerapkan temuan studi pada pasien yang mengalami sindrom pasca perawatan intensif di ICU.

Gejala dari sindrom pasca perawatan intensif ini mencakup gangguan kognisi dan delirium (disorientasi atau kebingungan dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar).

Kedua gangguan tersebut disebabkan oleh konsumsi obat penenang dan imobilitas berkepanjangan.

Pasien yang menghabiskan waktu dirawat di ICU berisiko mengalami gangguan terkait trauma.

Ada sejumlah teori yang menjelaskan mengapa banyak orang yang mengalami long covid mengembangkan masalah kesehatan mental, yaitu:

  • Efek spesifik dari Covid-19 pada otak, sistem kekebalan, dan organ tubuh.
  • Aspek traumatis menderita Covid-19, apalagi jika pernah dirawat di ICU.
  • Hal-hal yang tidak diketahui, rasa putus asa, dan kelelahan terkait Covid-19 yang tak kunjung usai.

Satu studi yang dimuat dalam jurnal The Lancet Psychiatry melaporkan, sepertiga pasien Covid-19 didiagnosis dengan gejala neurologis atau psikologis.

Gejala itu termasuk kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan psikosis, enam bulan setelah mereka terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Stres akibat Alami Long Covid-19? Begini Solusinya...

Munculnya istilah coronaphobia

Kecemasan yang dikaitkan dengan Covid-19 memunculkan istilah baru yang disebut sebagai coronaphobia.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Gordon Asmundson, PhD, dan Steven Taylor, PhD, dalam Journal of Anxiety Disorders yang diterbitkan pada Maret 2020.

Coronaphobia diartikan sebagai intoleransi terhadap ketidakpastian, kerentanan yang dirasakan pada penyakit, dan kecemasan yang terkait Covid-19.

Fobia ini dikategorikan sebagai gangguan kecemasan dan kemungkinan memiliki peran dalam penyakit mental yang dialami individu dengan long covid.

Long covid masih menjadi misteri

Tidak ada penanganan atau panduan khusus untuk mereka yang mengalami long covid.

Gejala long covid memang bisa dikelola dengan pengobatan, namun secara keseluruhan sindrom tersebut masih merupakan misteri.

Banyak dokter yang akhirnya meminta bantuan psikolog dan psikiater untuk merawat pasien yang mengalami gejala kesehatan mental terkait long covid.

Diperlukan satu studi konkret untuk meneliti apakah penanganan kesehatan mental dapat memperbaiki kondisi individu yang mengalami long covid atau tidak.

Baca juga: Long Covid Lebih Mungkin Terjadi Jika Seseorang Alami Kondisi Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com