Kita terlalu memikirkan benar dan salah, serta membayangkan konsekuensi dari sebuah kesalahan.
Baca juga: Tanda-tanda Anak Mengidap OCD, Perlu Perhatian Orangtua
Orang yang menderita OCD merasa harus mengerjakan sesuatu dalam urutan tertentu.
Jika meletakkan barang, maka barang itu harus sempurna, tepat, atau simetris.
Kita menganggap angka atau warna tertentu sebagai sesuatu yang buruk.
Penderita OCD takut menjadi penyebab peristiwa yang mengerikan, atau merugikan orang lain karena kita kurang berhati-hati dalam bertindak.
Bahkan, kita takut bertindak berdasarkan dorongan hati dan takut memikirkan konsekuensi dari tindakan itu.
Kita bisa memiliki rasa takut membuat kesalahan atau kekhawatiran obsesif akan kebenaran.
Jika ada sesuatu yang salah atau tidak lengkap, kita akan bertanya-tanya apakah hal itu akan memengaruhi orang lain atau tidak.
Kompulsi adalah perilaku berulang yang dimaksudkan untuk meredakan kecemasan akibat obsesi.
Baca juga: 11 Fakta tentang OCD, Gangguan Obsesif Kompulsif
Seiring waktu, kompulsi menjadi respons otomatis terhadap obsesi.
Tidak mampu melakukan kompulsi akan menyebabkan stres.
Kompulsi umum meliputi:
Perilaku berlebihan atau melibatkan langkah-langkah tertentu yang teliti seperti sering mencuci tangan atau membersihkan meja bisa menandakan kita memiliki kompulsi.
Jika kita merasa perlu memastikan kita sudah mengunci pintu depan atau mematikan listrik lebih dari sekali atau dua kali, kebiasaan kita dapat digolongkan sebagai kompulsi.
Hal ini mungkin didorong oleh ketakutan akan terluka atau dinilai tidak bertanggung jawab.