Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2022, 15:43 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

3. Menghitung atau mengulang

Mengulangi aktivitas sehari-hari, seperti bangun dari kursi tiga kali sebelum bekerja dapat memenuhi syarat sebagai kompulsi.

Apalagi, jika hal itu didorong oleh takhayul, atau ketakutan jika kita atau orang lain terluka.

4. Memesan dan mengatur

Memastikan barang atau benda diletakkan dengan cara tertentu bisa menjadi respons terhadap obsesi kita yang ingin agar hal-hal ditata secara tepat dan simetris.

5. Berdoa

Jika kita berpikir sudah melakukan tindakan tidak bermoral, kita merasa harus berdoa demi mendapatkan pengampunan.

Kapan harus mencari bantuan?

Jika kita memiliki obsesi dan berperilaku kompulsif yang mengganggu aktivitas sehari-hari, cobalah berkonsultasi dengan ahli seperti psikiater.

Baca juga: Pola Diet yang Tepat bagi Penderita OCD

Untuk memastikan pasien menderita OCD atau tidak, ahli atau psikiater akan mengajukan beberapa pertanyaan seperti:

  • Apakah kita sering mencuci, membersihkan, atau memeriksa sesuatu?
  • Apakah ada pikiran yang terus mengganggu kita namun tidak dapat dihilangkan?
  • Apakah kita membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari?
  • Apakah kita berfokus menempatkan hal-hal dalam urutan tertentu, atau apakah kekacauan membuat kita kesal?
  • Apakah masalah-masalah ini mengganggu kita?

Jika jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas adalah "iya", dan kita merasa tertekan, penyedia layanan kesehatan akan melakukan evaluasi lebih lanjut.

Setelah pasien didiagnosis menderita OCD, ahli atau psikiater dapat memberikan rencana perawatan untuk membantu pasien mengatasi gejala OCD dengan melihat tingkat keparahan, apakah itu ringan, sedang, atau parah.

Perawatan OCD yang umum yaitu terapi perilaku kognitif seperti pencegahan paparan dan respons.

Pencegahan paparan dan respons adalah sejenis terapi yang memaparkan kita pada skenario yang memicu obsesi sekaligus mencegah kita mempraktikkan perilaku kompulsif sebagai respons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com