Faktanya, mereka mungkin memiliki respons stres yang besar yang mirip dengan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Secara keseluruhan, korban bullying kurang percaya pada kebaikan orang lain dan menjadi lebih kaku apabila menjalin hubungan.
Baca juga: Kenali Tanda Remaja Putri Jadi Korban Bullying Emosional
Sama seperti penderita PTSD, korban bullying menjalani hidup dalam kesadaran yang tinggi, menunggu orang lain untuk menyerang atau menindas, dan berperilaku agresif.
Hal ini jelas merugikan karena korban bullying tampak tertutup, bermusuhan, dan tidak bersahabat serta semakin mengisolasi mereka dari orang lain di sekitarnya.
Dampak terakhir yang dialami banyak korban bullying adalah harga diri mereka turun -bahkan menderita PTSD dan berpikir untuk mengakhiri hidup.
Laub menyampaikan, bunuh diri sebenarnya adalah masalah yang kompleks dan melibatkan faktor risiko di samping bullying.
Namun, ada kecenderungan korban bullying mengalami masalah yang lebih parah dari turunnya harga diri.
Dalam hal ini, bullying mempunyai implikasi serius bagi kesehatan mental korbannya dan berisiko meningkatkan depresi, keinginan untuk menyendiri, harga diri turun, termasuk kecemasan.
Jika perasaan-perasaan tersebut tidak tertangani, Patel Dunn mengingatkan bahwa hal ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Baca juga: Memulihkan Diri Setelah Jadi Korban Bullying
Penanganan secara dini selalu disarankan karena pelaju bullying dapat mengalami rasa bersalah, depresi, dan kecemasan berlebih setelah mengintimidasi orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.